Pages

Saturday, March 31, 2018

3 Pertanyaan Soal Bule Yang Bikin Penasaran

face, facial hair, fine-looking
Cowok Bule. Photo from Pexels.com

Apakah Kamu bercita-cita punya pacar atau suami bule? Kalau Iya, sebelum khayalan kamu terbang terlalu tinggi, baca dulu yuk tulisan ku tentang cowok bule supaya kalian dapat bule yang baik. Tulisan ini aku buat berdasarkan pengalaman pribadi dan teman-temanku yang punya pasangan bule.

Minggu lalu ada film Indonesia yang judulya Kenapa Harus Bule karya Andri Cung. Inspirasi Andri membuat film ini adalah untuk mengeksplor alasana kenapa sih cewek-cewek Indonesia tergila-gila banget sama bule? Akhir 2015 di Cava Kemang, pertama kali Saya dengar konsep ini. Waktu itu Saya dan Andri lagi membicarakan project film dan dia cerita kalo mau bikin film tentang fenomena ini. Sebagai cewek yang memang suka dan disukai cowok bule, reaksi Saya waktu itu malu-malu kucing dan juga ga sabar nunggu film ini jadi.

Poster Kenapa Harus Bule. Photo from pexels.com


Waktu nonton film ini, ada beberapa part yang mebuat Saya seperti melihat diri sendiri. Pipin, karakter utama di film ini memang berpenampilan unik. Kulitnya sawo matang dan suka dandanan warna neon (tapi Saya ga akan pernah mau pake eyeshadow neon kayak Pipin sih :D). Pokoknya persis cewek yang suka gelendotan sama bule tua gitu. Yang membedakan Pipin dengan ciwik-ciwik bling-bling klop klop itu adalah Pipin punya kualitas lebih. Latar belakang keluarganya mendukung Pipin untuk jadi wanita mandiri dan punya prinsip. Mamanya adalah role model Pipin dalam mencari pasangan hidup.

Nah, kembali ke topik awal, Kenapa sih suka sama cowok bule?


Saya terkadang masih mengalami dicemooh orang karena pacar Saya bule. Dari dibilang kayak perek sampai dibilang...muka kampung. Saya kasih alasan sedikit ya kenapa Saya lebih memilih pacaran sama bule. Pertama, ya emang dapetnya dia dan kita sama-sama suka. Kedua, beneran deh, menjalani hubungan dengan pria yang open minded lebih enak daripada dengan pria yang penganut budaya patriarki garis keras. Ketiga, kulit Saya coklat dan badan Saya kurus. Bukan selera cowok Indonesia banget lah yang lebih suka perempuan kulit putih dan badan bohay. Ya sebagai orang waras jelas Saya lebih memilih pria yang mengagumi Saya dooong...
Lagipula bukan obsesi Saya pula punya pasanagan bule supaya bisa punya anak lucu yang jualable jadi artis disini. Kalo dibilang pacaran sama bule biar bisa menaikkan derajat sosial, itu salah banget sih. Banyak kok cowok lokal yang jauh lebih tajir.

Lalu Apakah semua cowok bule romantis dan baik?


Jelas tidak. Banyak juga bule yang manipulatif. Tidak semua cowok bule menjanjikan fairy tale. Ibaratnya ada perjanjian tidak tertulis "Aku akan setia kepadamu sampai imigrasi memisahkan". Dan sialnya, di Indonesia banyak tipe bule begini. Sikap orang kita yang masih menganggap bule lebih hebat, dimanfaatkan oleh bule-bule oportunis ini. Bukan maksud merendahkan, tapi memang banyak cewek yang terlalu mudah jatuh hati dengan cowok bule yang bikin si bule jadi less effort. Si bule ga perlu ngapa-ngapain ceweknya dijamin udah ga mau lepas. Mungkin berharap diboyong ke negaranya, bisa punya anak cakep dan punya barang bagus. Saking terlenanya banyak yang akhirnya pihak perempuan yang dirugikan.


Kenapa sih kok banyak bule yang suka cewek dandan heboh?


Itu sih masalah selera ya. Kalo Saya sendiri dan teman-teman Saya, ga ada yang dandanannya terlihat seperti itu. Mungkin juga menurut bule dandanan bling bling klop klop gitu bukan norak, tapi percaya diri. Balik lagi keselera. Saya sih cari pacar walau bule tetap harus tahu bibit bebet bobot. Kalo bulenya punya kerjaan bener dan bagus, benar-benar nyari partner bukan cuma teman bobo, mereka ga akan milih cewek yang penampilannya kayak badut.



Jadi intinya Bule atau Lokal itu hanya warna kulit. Yang harus dipilih untuk menjadi pasangan kita adalah kepribadiannya. Tidak semua bule itu romantis dan banyak uang, tak sedikit yang brengsek dan kere. Dan tidak semua cowok lokal itu ga berkualitas, tergantung dari didikan rumah dan intelektualnya. Dari itu, sebelum mengharapkan dapat pasangan yang berkualitas, lebih baik perbaiki dulu kualitas diri kita sendiri. Punya prinsip itu penting.

Kalo kalian punya pertanyaan atau bertukar cerita, silahkan tulis di comment ya.


No comments:

Post a Comment